
DPP Partai NasDem kini sedang menyurvei tokoh masyarakat dan bakal calon kepala daerah pilkada Tanjungpinang.
TANJUNGPINANG – Hasil surveinya nanti merupakan tokoh yang akan didukung oleh Partai NasDemuntuk calon kepala daerah pilihan rakyat pada Pilkada serentak 2018. Untuk mendukungc alon, Partai NasDem memag mesti melakukan survei terkait kredibelitas dan nilai jual dari kandidat yang akan didukung. Hal ini diungkapkan Ketua DPD NasDem Kota Tanjungpinang, Bobby Jayanto, kemarin. ”Secara diam-diam, tim survei dari DPP NasDem sudah turun d. Kita saja di daerah tidak tahu,” kata Bobby Jayanto, kemarin.
Namun, kata dia sebelum tim dari DPP melakukan survei, DPD NasDem Kota Tanjungpinang, dari jauh-jauh hari, sudah mengirimkan nama-nama, bakal calon Wako dan Wawako, termasuk nama tokoh masyarakat yang layak di survei. Ia juga belum tahu, kapan hasil survei bisa dirilis ke publik. Tapi, paling lambat November 2017, hasil survei sudah bisa diumumkan ke publik.
Menurutnya, survei ini dilakukan bukan hanya sekali-kali, tapi dua atau tiga kali, sebelum di laksanakan pilkada 27 Juni 2018 mendatang. ”Walaupun NasDem belum memiliki kursi di DPRD Kota, tapi NasDem memiliki massa.Kita akan memberikan dukungan kepada calon Wako/Wawako yang kita anggap bisa melakukan perubahan,” bebernya.
Kata dia, sambil menunggu hasil survei, DPD NasDem Tanjungpinang, juga telah melakukan komunikasi politik, dengan beberapa bakal calon Wako dan Wawako akan maju di Pilkada Tanjungpinang. Seperti, H Syahrul, juga menjabat Wakil Wali Kota Tanjungpinang. Komunikasi politik juga telah dibangun kepada calon Wakil Wali Kota, Ade Angga. Ia juga menjabat Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang. ”Kalau Pak Lis, belum kita lakukan komunikasi politik,” tegasnya.
Kata dia, tak lama lagi, pemilihan Wako dan Wawako dimulai, tapi pesta demokrasi adem-adem saja. Ia juga belum tahu, kenapa pilkada di Tanjungpinang adem-adem saja. Padahal, pendaftaran bakal calon di KPU, mulai 8-10 Januari 2018 mendatang. ”Saya khawatir pilkada adem-adem, mempengaruhi jumlah masyarakat yang memberikan hak suaranya di pilkada nanti,” bebernya. ”Kita juga mengajak kepada masyarakat, jangan sampai golput,” bebernya.
Sambung dia, agar masyarakat tidak banyak golput nanti, ia sarankan kepada penyelengarah pemilu, yakni KPU Kota Tanjungpinang, agar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. ”Kita dapat kabar, jumlah penduduk Tanjunginang hilang 60 ribu. Apa benar atau tidak, perluh dijelaskan kepada masyarakat,” jelasnya.
Kemudian, bagi masyarakat yang masih mengantongi KTP SIAK, apakah bisa memberikan hak suaranya di pilkada nanti. Misalnya, tidak boleh memberikan hak suaranya, apa solusinya, diberikan kepada KPU. Supaya warga tersebut bisa memberikan hak pilihnya.(ABAS)