
BINTAN – SEBANYAK 207 layang-layang unik dipamerkan lima negara dan dua belas kabupaten/kota di Indonesia, saat bertanding di ajang Festival Layang-Layang Internasional Bintan, Sabtu (21/10) sampai dengan Minggu (22/10). Festival layang-layang ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bintan H Dalmasri Syam, Sabtu (21/10) lalu.
Lima negara yang berpartisipasi itu antara lain dari Swedia, India, Malaysia, Singapura dan Thailand. Sedangkan dua belas kabupaten/kota di Indonesia tersebut berasal dari pecinta dan komunitas layang-layang dari Jakarta, Surabaya, Jogyakarta, Banjarmasin, Pekanbaru, Batam, Tanjungpinang, serta Bintan sebagai tuan rumah.
Wabup Bintan Dalmasri Syam mengapresiasi atas penyelenggaraan Festival Layang-Layang 2017 Bintan ini. Agenda wisata tersebut dianggarkan Pemkab Bintan melalui Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Bintan. Penyelenggaraan dilaksanakan atas kerja sama dengan komunitas layang-layang di Bintan.
”Kita memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Event kebudayaan ini kita jadikan agenda tahunan. Diharapkan, peserta yang mengikuti festival layang-layang ini semakin bertambah, pada tahun depan,” ujar Dalmasri Syam, usai membuka secara resmi festival layang-layang ini, Sabtu (21/10) lalu.
Seorang peserta asal Surabaya, Adieb menuturkan, dirinya membawa banyak jenis layang-layang. Dua layang-layang naga, layang-layang rokaku dan layang-layang kaki seribu ekor panjang, dan beberapa jenis lainnya.
Rencananya, layang-layang tren naga akan dipertunjukkan pada saat pembukaan festival ini. Tapi, angin kurang kencang. Sehingga, layang-layang seharga Rp 10 juta dengan panjang sekitar seratus meter itu, tidak bisa diterbangkan.
Pelayang asal Malaysia Lim Kok Tiong menyebutkan, dirinya ke Bintan membawa layang-layang bernama Smurf.(JENDARAS-yendi)