
TANJUNGPINANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang telah membentuk 18 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kota Tanjungpinang. Pokdarwis menyebar di 18 kelurahan se-Kota Tanjungpinang.
Nanti, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Tanjungpinang, Reni Yusneli, Pokdarwis akan membuat spot photo di wilayahnya masing-masing. Ini untuk menjadi objek wisatawan melakukan Swafoto atau selfie. Spot foto yang dibuat Pokdarwis tergantung dari potensi yang dimiliki di daerah tersebut.
Tujuannya, agar spot foto yang akan dibuat Pokdarwis punya daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi daerah tersebut. Jadi, setiap pengunjung datang bisa selfie bersama keluarga hingga kerabatnya di spot photo tersebut. Yang sudah ada spot photo, seperti di Pulau Penyengat, Kampung Bugis, dan Dompak.
”Pokdarwis lainnya sedang mengkonsep spot photo sesuai daerah yang dimilikinya,” kata Reni kepada Tanjungpinang Pos, Selasa (6/2).
Sekarang, kata Reni, zaman selfie. Setiap orang berkunjung di daerah mana saja, pasti akan melakukan Swafoto atau selfie. Dari hasil selfie langsung di-upload ke media sosial (medsos) miliknya. Bisa jadi di instagram, facebook, whatshapp dan mensos lainnya.
Dengan spot foto photo ini, masing-masing pengunjung sudah membantu mempromosikan objek yang mereka kunjungi. ”Seperti saya suka foto-foto dan selfie,” terang dia.
Menurutnya, adanya spot photo yang dibuat Pokdarwis bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Karena masyarakat bisa berjualan di wlayah spot photo tersebut. Baik itu jualan makanan, minuman hingga oleh-oleh yang bisa dibawa pengunjung dari tempat spot photo tersebut. Suvernir salah satunya.
”Kita (pemerintah, red) hanya menujukkan ke masyarakat, bahwa wisata itu bisa menghasilkan uang. Jadi, bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” sebut dia.
Ketua Pokdarwis Dompak, Dodi mengatakan, Pokdarwis Dompak sudah memiliki spot photo. Pulau Basing salah satunya. Spot photo dan tourgaide yang dimiliki Pokdarwis Dompak tidak dikenakan biaya. Hanya saja, pengunjung akan dikenakan biaya transportasi laut sebesar Rp 20 ribu Pergi Pulang (PP) per orang.
”Tapi, boat kita sedang mengalami dok. Jadi, belum bisa mengantarkan pengunjung ke Pulau Basing itu. Ya, hanya lima menit sudah sampai ke lokasi spot photo kita,” kata Dodi.
Sambil menunggu selesai perawatan boat, Pokdarwis Dompak sedang membuat spot photo lagi di daerah Setumu dan Gudang Peluru. ”Ini sedang kita konsep. Mudah-mudahan secepatnya selesai spot photo itu,” sebut dia. (ANDRI DS)