
KARIMUN – BUPATI Karimun Aunur Rafiq mengatakan, akan memprioritaskan penyelesaian ketersediaan air bersih di Kecamatan Moro. Hal itu diungkapkannya, di sela-sela kunjungan kerjanya pada Senin (9/10) sore bersama Dirut PT Tirta Karimun.
”Persoalan air bersih sudah disampaikan masyarakat beberapa tahun lalu. Kedatangan kami ke Moro, untuk melihat waduk milik PT Tirta Karimun. Kendala penyediaan waduk, adalah persoalan lahan yang belum dibebaskan. Dirut PT Tirta Karimun dapat berkordinasi, dengan Dinas terkait menyelesaiakn persoalan ini,” kata Rafiq, kemarin.
Pada pembahasan APBD murni tahun 2018, akan dialokasikan dana untuk pembebasan lahan termasuk anggaran penambahan daya listrik.
Tahun 2019, persoalan air bersih di Kecamatan Moro dapat terselesaikan.
Hal yang sama juga, yang akan berlaku di Pulau Karimun Besar. Direktur PDAM Tirta Karimun Indra Santo ketika menyatakan, akan mengukur kembali lahan di sekitar waduk tersebut bersama dinas terkait termasuk kebutuhan daya listrik.
Ia menjelaskan, pelanggan PDAM Tirta Karimun di Moro 900. Untuk itu, peremajaan pipa saluran air ke pelanggan akan dilakukan dengan bertahap untuk meningkatkan pelayanan. Tahun 2016 lalu, PDAM telah menginventariskan infrastruktur Rp 35 miliar dari APBN.
Tahun 2017, dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Dinas PU-PERA) telah menambahan pipa satu kilometer (Km) dari Waduk Sei Bati dengan Waduk Sentani yang mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan, untuk Sambungan rumah dianggarkan Rp 2 miliar.(ALRION)