SMPN 10 Menuju Adiwiyata Nasional
TANJUNGPINANG – Pihak SMPN 10 Tanjungpinang terus melakukan persiapan menuju Sekolah Adiwiyata Nasional. Pihak sekolah melakukan berbagai kegiatan, diantaranya siswa-siswi diajak melaksanakan aksi mural atau gambar di dinding sekolah.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, HZ Dadang AG beserta jajarannya, menyaksikan kreativitas siswa, Kamis (22/3). Sebelumnya, aksi peduli lingkungan diwujudkan dengan menjaga kebersihan dan menanam pohon di sekitar sekolah. Memanfaatkan barang bekas menjadi benda yang memiliki nilai ekonomis.
Serta pihak sekolah juga terus membenahi sarana dan prasarana di sekolah. Mulai dari drainase, toilet serta lainnya. Lukisan yang digambar siswa di dinding lingkungan sekolah bertemakan lingkungan. Memiliki sarat pesan-pesan moral kepada setiap yang memandang.
Kepala SMPN 10 Tanjungpinang, Endang menuturkan, kegiatan tersebut sebagai upaya membiasakan para siswa peduli akan sekitarnya. Serta tak kalah penting, memberikan kesempatan kepada para siswa menuangkan kreativitasnya.
Dituturkannya, sejak tahun ajaran 2018, di SMPN 10 Tanjungpinang sudah ada eskul melukis di bawah pembinaan guru Seni SMPN 10 Tanjungpinang, Tiomas Marpaung dibantu pelukis Mural dari luar, Budiman.
”Para siswa didorong dengan terarah melakukan berbagai aksi langsung seperti menuangkan kreativitas seni menggambar di dinding sekolah dengan pesan-pesan moral,” ungkapnya.
Tiomas menuturkan, para peserta melukis dinding sekitar 22 siswa. Mereka terdiri dari siswa Kelas VII dan VII. Mereka yang melukis di dinding rata-rata sudah bagus karena mendapat pelatihan dan pembinaan di eskul yang diambil.
”Jadi para siswa yang ikut memang sudah bisa melukis. Setiap yang dilukis ide masing-masing siswa itu sendiri,” ucapnya.
Ia menambahkan, menjadi pelukis harus memiliki niat dan minat agar mudah mengarahkan. ”Jadi sebelum bergabung ke eskul melukis saya tanya dulu ada keinginan atau tidak. Jika mau, maka akan diajarkan. Bila diajarkan namun siswa tak bisa, berarti bukan disitu bakatnya dan diarahkan ke seni yang lain,” tuturnya.
Eskul kesenian di sekolah itu terbagi dalam beberapa bagian, seni vokal solo, tarian, musik tradisional dan melukis. Di luar eskul lainnya yang sudah ada. Guru mantan SMPN 3 Tanjungpinang tersebut menilai, ada banyak siswa yang juga memiliki bakat seni. Terbukti dengan kemampuan siswa mengambar berbagai hal di dinding yang sudah dikasi kotak berukuran lemba satu meter. (dlp)